Daud dan Goliath : Terlihat Namun Tidak Terlihat
1 Samuel 16 : 7 Tuhan mengajarkan bahwa bukan yang dilihat oleh manusia yang
menjadi penilaian. Banyak dari kita masuk dalam kesalahan ini. Bahkan duniapun
mengajarkan hal ini, "don't judge book by its cover". Tapi kita susah sekali
menanggalkan hal ini, karena kita manusia. Samuel seorang nabipun melakukan
kesalahan ini. Dia melihat Eliab anak Isai ia berpikir untuk mengurapinya.
Kenapa? Karena dia melihat paras dan perawakan yang tinggi yang layak jadi raja. Tuhan tidak begitu Tuhan berkata
bahwa yang jadi utama adalah hati dan bukan apa yang terlihat oleh manusia yang jadi penilaian.
Daud : Orang Kuat yang Tidak Terlihat Kuat
Kita baca dalam alkitab kalau daud itu tidak memiliki tampilan seorang pejuang. Ditulis bahwa dia ini masih kecil karena pipinya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Kemudian saat Samuel mau memberikan berkat Tuhan, Daud satu-satunya anak yang tidak ada dirumah, dia bahkan tidak diundang. Tapi darimana kita tahu bahwa dia tidak memiliki fisik seorang pejuang? Goliat. Goliat saat bertempur dengan daud pada 1 Samuel 17 : 43, dia berkata "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Dalam terjemahan bahasa inggris kamu akan menemukan bahwa tongkat ini berubah menjadi "Sticks" atau "Staves" yang mana artinya jamak atau lebih dari 1. Maka kita simpulkan ada 2 tongkat yang berdiri di sana. Goliat bisa jadi melihat fisik yang begitu kecil kurus sehingga dia mengira itu tongkat bukan seorang prajurit. Kedua, Kita bisa lihat dari perlakuan saul yang memberikan dia baju perang dan ketopong. Tetapi karena baju dan ketopong itu Daud tidak dapat berjalan. Bukankah ini berarti badan Daud sangat kecil sehingga baju perang dan ketopong itu justru menghalangi dia berjalan.
Goliat : Orang yang Terlihat Kuat, namun Tidak Kuat.
Goliat adalah karakter yang juga kita salah nilai, dalam arti yang kita pikirkan salah. Saat bangsa Israel dan Filistin berperang. Mereka berdua berada pada bukit. Mereka mencari posisi yang baik untuk berperang. Saat musuhnya turun maka akan dihujani panah dan lembing. Saat musuhnya naik ke bukit lawan, ini adalah perjalanan yang berat. Bila mereka mundur, hal yang sama terjadi. Mereka akan dihujani panah dan lembing dan harus naik ke bukit tempat kemah mereka berada. Maka terjadilah posisi yang kita sebut Stalemate. Kedua bangsa ini mengatur barisan dan bersiap untuk bertempur. Lalu munculah seseorang yang mau mengubah arus pertempuran, yaitu Goliat.
Kita melihat badan Goliat besar dan dengan berat dari peralatannya maka dia
adalah orang yang kuat. Kenyataannya tidak. Pertama, dia mengubah sebuah
perperang menjadi duel. Dalam 1 Samuel 17 : 16 orang filistin maju mendekat
pada pagi hari dan petang hari. Mereka memiliki kekuatan yang sangat hebat,
namun kenapa Goliat mengganti perperangan ini menjadi sebuah duel? Kalau dia
begitu kuat kenapa tidak membantai seluruh prajurit lawan di perperangan?
Apakah karena mereka perlu budak dalam jumlah banyak? Bukan, karna Goliat
hanya penampilan untuk membuat prajurit lawan cemas.
Kalau dia sangat kuat, maka dia akan maju di depan dan membantai seluruh
bangsa Israel, tapi tidak dilakukan. Kalau dia kuat dia akan datang membawa
perisainya sendiri. Namun kenapa dia perlu dibantu? Mungkin karena dia adalah
penderita gigantisme. Gigantisme memiliki beberapa gejala dan diantaranya
adalah pertumbuhan yang sangat cepat, tangan dan kaki yang besar. Maka goliat
terlihat seperti raksasa, tapi jangan lupa ada efek samping juga. Efek buruk
dari gigantisme adalah nyeri sendi, kelelahan, dan masalah penglihatan. Inilah
sebabnya dia tidak bisa maju berperang, dia tidak bisa membawa perisai sendiri
dan dia melihat Daud sebagai sebuah tongkat. Kemudian dia sangat lambat, dia bergerak maju. Padahal ini adalah sebuah duel, namun dia tidak bisa berlari seperti daud. Kita bisa saja berkata karena dia pakai baju zirah dan mebawa senjata-senjatanya, oleh karena itu dia lambat. Tapi itu logika yang tak masuka akal juga, karena Goliat adalah pendekar. Kalau dia memang seorang pendekar, maka dia pasti melatih badannya untuk membawa semua senjata dan baju zirah tersebut.
Seluruh penampilan Goliat hanyalah sebuah pertunjukan untuk menakuti bangsa
Israel dan cara ini berhasil. Israel melihat lawan yang begitu besar dan ketakutan dengan sangat luar biasa. Mereka berpikir bahwa cara bertempur itu hanya 1, yaitu dengan adu otot. Goliat diasumsikan sangat kuat dan berotot karna memiliki badan yang besar. Duel akan menggunakan pedang atau tombak, dan siapapun yang melawan Goliat pasti kalah. Kalau anda juga melihat hal-hal ini maka hal tersebut wajar. Bahkan orang Filistin yang melawanpun juga melihat hal ini. Mereka berasumsi bahwa dengan adanya rasa takut yang besar di bangsa Israel akan membuat perang cepat selesai dan membuat raja Saul dicaci oleh bangsanya sendiri karena dia raja pengecut(Kalau anda baca kisahnya, dia memang seorang pengecut). Namun cara ini tidak berhasil karena apa yang terjadi berada di luar nalar dan harapan mereka semua.
Pertempuran yang Tidak Pernah Terlihat
Ketapel, adalah salah satau senjata perang yang sangat efektif. Dengan badan yang kecil, seseorang bisa memutar ketapel yang ada di tangannya, memanfaatkan gaya sentrifugal dan melemparkan sebuah batu dengan kecepatan yang tinggi. Kerasnya batu ditambah kecepatan batu tersebut melaju, membunuh goliat. Namun ketapel ini adalah senjata yang sulit digunakan. Kenapa Daud bisa menembakan dengan tepat ke arah Goliat. Jawabannya seperti yang tertulis dalam alkitab saat Daud mengatakan bahwa dia membunuh hewan-hewan buas.
Daud memiliki badan yang kecil, dia tidak mungkin melawan hewan-hewan buas tersebut dengan tangan kosong ataupun hanya dengan sebuah pisau. Maka dalam kebosanannya menjaga hewan ternak, dia pasti melatih kemampuan ketapelnya. Dia berlatih dan terus berlatih sampai memiliki kekuatan melempar dan akurasi ketapel yang bisa membuat hewan buas takut dan kesakitan. Bayangkan anda membawa barang, lalu tiba-tiba anda dipukul dengan batu bata. Anda pasti pusing, kepala anda pasti sakit dan anda pasti jadi lemah setelah dipukul dengan batu. Dengan kekuatan yang cukup, maka hewan tersebut akan pingsan. Lalu saat hewan tersebut pingsan, maka janggut ditarik, lepaskan ternaknya dan hewan tersebut dibunuh oleh Daud. Maka coba bayangkan keahlian Daud dalam menggunakan ketapel, kemampuan dia menghadapi binatang buas dan pengalaman dia dalam bertempur dengan hewan-hewan buas. Daud berpengalaman menghadapi hewan-hewan buas dengan ukuran yang jauh lebih besar dari dia. Tanpa semua pengalaman-pengalaman yang dia lalui sebagai seorang penggembala domba, dia tidak mungkin memiliki keberanian menantang Goliat. Daud adalah seorang prajurit terlatih berperang tanpa pernah ikut perperangan.
Anda mungkin melalui pertempuran yang dilakukan oleh Daud sebelum dia bertemu
Goliat. Anda sangat kelelahan dan tahu bawa pertempuran yang anda lalui ini
belum selesai. Anda dilatih oleh Tuhan dan bila waktunya tiba, Tuhan
memberikan anda kesempatan untuk mengalahkan raksasa. Namun kenyataannya ini
bukan tentang raksasa seperti Goliat. Raksasa yang kita hadapi bisa jadi
adalah masalah dalam kehidupan kita sehari-hari dan Tuhan sedang melatih kita
untuk menghadapi raksasa tersebut. Apakah Tuhan ingin kita menderita? Tidak.
Ketika kita meminta kekuatan, Tuhan memberikan berbagai macam kesulitan yang
membuat kita kuat. Ketika kita minta bijaksana, Tuhan memberikan berbagai
masalah untuk kita selesaikan dengan bijak. Ketika kita minta keberanian,
Tuhan memberikan kondisi menegangkan atau tidak nyaman yang harus kita lalui.
Ketika kita meminta cinta, Tuhan memberi berbagai macam orang yang kesusahan
untuk dibantu, sama seperti Kristus membantu banyak orang dengan dasar cinta.
Semua doa kita dijawab oleh Tuhan, melalui proses, pertempuran-pertempuran
kecil tidak terlihat yang membentuk kita dan membuat kita akhirnya seperti
Daud yang sadar bahwa Tuhan membentuk dia untuk momen ini. Jangan
biarkan omongan orang lain menghalangi anda untuk maju. Jangan kabur dari momen-momen Tuhan melatih anda, meskipun anda tidak tahu latihan tersebut untuk apa. Daud adalah seorang gembala, dia tidak pernah tahu bahwa pengalaman yang di miliki akan membawa kemenangan untuk Israel dalam perang. Dia tidak pernah latihan tentara, yang dia lakukan menjaga domba, melatih kemampuan ketapelnya untuk mengusir hewan buas dan menyelamatkan ternak. Selama anda telah
melakukan yang terbaik dan mengikuti didikan Tuhan. Tuhan akan selalu
menyertai anda dalam pertempuran, seperti Dia menyertai Daud. Pelatihan-pelatihan Tuhan adalah sebuah cara untuk mempersiapkan kita agar bisa kita dipakai oleh Tuhan untuk sebuah perperangan yang belum bisa kita lihat. Semoga Tuhan selalu memberkati dan menjaga anda.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
Comments
Post a Comment